Cikal Bakal Huffington Post, Media yang Bernilai Lebih dari US$33 Juta

Lahir di Yunani dan menetap di Amerika Serikat, dia dijuluki 'The Queen of New Media’. Arianna Huffington, sang ratu media baru itu, mendadak melejit namanya lewat Huffington Post, website yang didirikannya pada Mei 2005 lalu. Februari 2011 lalu, websitenya diakuasisi America Online (AOL), raksasa online di Amerika, dengan harga fantastis: 315 juta dollar Amerika atau setara Rp 2,8 triliun. Inilah akuisisi terbesar yang dilakukan AOL di bawah CEO Tim Amstrong.

Berlatar belakang politikus, Arianna pernah menjadi orang kepercayaan partai liberal pada akhir tahun 1990.  Mantan suaminya Michael Huffington adalah bekas anggota kongres Partai Republik. Pada  2003, perempuan kelahiran 15 Juli 1950 pernah mencoba peruntungan sebagai kandidat gubernur negara bagian California.

Jejaring yang kuat di dunia politik, membuatnya dapat dengan cepat mengetahui isu-isu politik yang sedang hangat. Awalnya, ia sering mengirimkan tulisan dan pemikirannya tentang dunia politik Amerika ke media lain. Hingga suatu ketika dia berkenalan dengan blog dan memajang tulisan-tulisannya di sana. Tak disangka, tulisannya ditunggu-tunggu pembaca.

Sebelum mendirikan The Huffington Post, ibu dua anak ini memiliki sebuah situs bernama ariannaonline.com. Pengalaman pertamanya terjun ke internet adalah sebuah situs bernama Resignation.com, yang menyerukan pengunduran diri kepada Presiden Bill Clinton, dan merupakan tempat berkumpulnya penentang Clinton.

Bermula dari blog itulah Arianna membangun Huffington Post (www.huffingtonpost.com).  Bersama mitranya Kenneth Lerer mengumpulkan dana US$4 juta untuk memulai situs tersebut, dan sejak itu berhasil menggalang US$33 juta dari perusahaan modal ventura.

Memberi porsi besar pada isu-isu politik, opini, Huffington juga dilengkapi dengan berita ringan seputar gaya hidup. Terkadang ia mencomot tulisan dari website lain dengan mencantumkan sumbernya. Dalam sekejap. Huffington tumbuh menjadi jaringan blog yang dikunjungi sekitar 25 juta pengunjung di Amerika saja, belum termasuk pengunjung dari negara lain.

Menariknya, Arianna berhasil mengumpulkan sekitar 6.000 kontributor untuk menulis secara sukarela tanpa dibayar di blog-nya. Mereka datang dari berbagai kalangan: orang biasa, doktor, pimpinan universitas hingga tokoh-tokoh besar seperti pendiri Microsoft Bill Gates. Bahkan, Presiden Amerika Barack Obama juga salah satu kontributor Huffington Post. Ia pun menaruh sejumlah link media internasional di websitenya.

Pada 2006, Arianna masuk dalam daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia versi majalah Time. Selain mengurusi media, ia juga terlibat dalam kegiatan sosial seperti di A Place Called Home, yang mengurusi anak-anak dalam risiko di South Central Los Angeles. Ia juga menjabat sebagai Dewan Pengawas untuk Archer School for Girls.

Pada 2009, Majalah Forbes mendudukkannya pada posisi ke-12 daftar wanita paling berpengaruh di media. Koran The Guardian Inggris menempatkannya pada posisi ke-42 dari 100 pemilik media paling top dunia.

Puncaknya, pada Februari 2011 lalu, Huffington Post diakuisisi AOL. Arianna dipromosikan sebagai presiden dan kepala editor untuk Huffington Post Media Group. Ia juga mengawasi segenap konten editorial dari kedua perusahaan (Huffington Post dan AOL), termasuk berita, teknologi, musik, dan situs-situs media lokal.

Begitulah, bermula dari sebuah blog, Arianna kini memetik hasil dari kerja kerasnya.
 
Sumber: Atjehpost.com

Feel Free to Comment


Next Previous Home