Humor Sufi: Abu Nawas Melarang Rukuk dan Sujud dalam Shalat

Foto:Google
Khalifah Harun Al-Rasyid marah besar pada sahibnya yang karib dan setia, yaitu Abu Nawas. Ia ingin menghukum mati Abu Nawas setelah menerima laporan bahwa Abu Nawas mengeluarkan fatwa tidak mau rukuk dan sujud dalam salat.

Lebih lagi, Harun Al-Rasyid mendengar Abu Nawas mengatakan bahwa dirinya khalifah yang suka fitnah! Menurut pembantu-pembantunya, Abu Nawas layak dipancung karena melanggar syariat Islam dan menyebar fitnah.

Khalifah mulai terpancing. Tapi untung ada seorang pembantunya yang memberi saran, hendaknya Khalifah melakukan tabayun (konfirmasi). Abu Nawas pun digeret menghadap Khalifah. Kini, ia menjadi pesakitan.

"Hai Abu Nawas, benar kamu berpendapat tidak rukuk dan sujud dalam salat?" tanya Khalifah ketus.

Abu Nawas menjawab dengan tenang, "Benar, Saudaraku."

Khalifah kembali bertanya dengan nada suara yang lebih tinggi, "Benar kamu berkata kepada masyarakat bahwa aku, Harun Al-Rasyid, adalah seorang khalifah yang suka fitnah?"

Abu Nawas menjawab, ”Benar, Saudaraku.”

Khalifah berteriak dengan suara menggelegar, "Kamu memang pantas dihukum mati, karena melanggar syariat Islam dan menebarkan fitnah tentang khalifah!"

Abu Nawas tersenyum seraya berkata, "Saudaraku, memang aku tidak menolak bahwa aku telah mengeluarkan dua pendapat tadi, tapi sepertinya kabar yang sampai padamu tidak lengkap. Kata-kataku dipelintir, dijagal, seolah-olah aku berkata salah."

Khalifah berkata dengan ketus, "Apa maksudmu? Jangan membela diri, kau telah mengaku dan mengatakan kabar itu benar adanya."

Abu Nawas beranjak dari duduknya dan menjelaskan dengan tenang, "Saudaraku, aku memang berkata rukuk dan sujud tidak perlu dalam shalat, tapi dalam salat apa? Waktu itu aku menjelaskan tata cara shalat jenazah yang memang tidak perlu rukuk dan sujud."

"Bagaimana soal aku yang suka fitnah?" tanya Khalifah.

Abu Nawas menjawab dengan senyum, "Kalau itu, aku sedang menjelaskan tafsir ayat 28 surat Al-Anfal, yang berbunyi ketahuilah bahwa kekayaan dan anak-anakmu hanyalah ujian bagimu. Sebagai seorang khalifah dan seorang ayah, anda sangat menyukai kekayaan dan anak-anak, berarti anda suka ’fitnah’ (ujian) itu."

Mendengar penjelasan Abu Nawas yang sekaligus kritikan, Khalifah Harun Al-Rasyid tertunduk malu, menyesal dan sadar. Rupanya, kedekatan Abu Nawas dengan Harun Al-Rasyid menyulut iri dan dengki di antara pembantu-pembantunya. Abu Nawas memanggil Khalifah dengan "ya akhi" (saudaraku). Hubungan di antara mereka bukan antara tuan dan hamba. Pembantu-pembantu khalifah yang hasud ingin memisahkan hubungan akrab tersebut dengan memutarbalikkan berita.

Sumber: Republika.co.id

10 Orang Terkaya Di Dunia dan Kebiasaan Suksesnya

Sudah banyak pembahasan tentang kisah hidup dan kunci sukses orang-orang terkaya dunia. Salah satunya adalah faktor kebiasaan positif yang mereka lakukan. Kami mengambil beberapa kebiasaan yang patut kita teladani untuk mencapai sukses luar biasa! Apa saja kebiasaan sukses mereka?
1. William Gates III / Bill Gates – (Pendiri Microsoft)

Kebiasaan: Membaca
“Saya punya banyak impian ketika masih kecil, dan saya kira semua itu tumbuh dari kenyataan bahwa saya punya banyak kesempatan untuk membaca.”
0 wq3 10 Orang Terkaya di Dunia dan Kebiasaan Suksesnya 2. Warren Buffett (Pengusaha yang sukses dari pasar modal)

Kebiasaan: Investasi saham jangka panjang.
“Saya tak pernah mencoba cari uang di pasar modal. Yang saya lakukan adalah saya membeli saham dengan asumsi bahwa saham-saham itu akan ditutup hari esok dan tak pernah dibuka lagi untuk lima tahun ke depan.”
0 1wq 10 Orang Terkaya di Dunia dan Kebiasaan Suksesnya 3. Carlos Slim Helu (Konglomerat Terkaya di Amerika Latin)

Kebiasaan: Dermawan
“Selalu saya katakan bahwa makin baik kita, makin tinggi tanggung jawab kita untuk membantu orang lain. Sama halnya dengan pentingnya menjalankan perusahaan dengan selalu membuka mata untuk melihat kalangan bawah. Saya kira kita harus menggunakan pengalaman kewirausahaan kita untuk menjadikan perusahaan kita lebih dermawan.”
0 wq4 10 Orang Terkaya di Dunia dan Kebiasaan Suksesnya 4. Lawrence Ellison (Pendiri Oracle, perusahaan software)

Kebiasaan: Menekuni hobi
“Saya tertarik pada matematika dan sains karena saya bagus di situ. Saya kita orang cenderung senang mengerjakan sesuatu kalau ia hebat di bidangnya dan tak suka mengerjakan sesuatu karena ia kurang ahli di bidang itu.”
0 1wq5 10 Orang Terkaya di Dunia dan Kebiasaan Suksesnya5. Ingvar Kamprad (Pendiri IKEA, perusahaan ritel kebutuhan rumah tangga)

Kebiasaan: Mencoba dan tak takut gagal
“Hanya orang yang sedang tidur yang tak membuat kesalahan.”
6. Karl Albrecht (Pengusaha Jerman pemilik jaringan supermarket Aldi)

Kebiasaan: Membuat rencana yang detail sebelum negosiasi.
“Mulailah dengan sesuatu yang ideal dan akhiri dengan kesepakatan!”
0 09mukesh 10 Orang Terkaya di Dunia dan Kebiasaan Suksesnya 7. Mukesh Ambani (Konglomerat India)

Kebiasaan: Selalu melangkah untuk pertumbuhan bisnis.
“Saya kira prinsip dasar kami adalah: pertumbuhan (usaha) adalah jalan untuk hidup; karena itu kami harus tumbuh sepanjang waktu.”
0 09mittal 10 Orang Terkaya di Dunia dan Kebiasaan Suksesnya8. Lakshmi Mittal (Pemilik Mittal Steel Company, India)

Kebiasaan: Bekerja keras.
“Sekarang ini semua orang bekerja keras, sehingga kita harus meyakinkan diri kita bahwa kita bekerja lebih keras dari mereka dan mendedikasikan semuanya untuk mencapai tujuan yang kita kejar.”
0 09amancio 10 Orang Terkaya di Dunia dan Kebiasaan Suksesnya 9. Amancio Ortega (Fashion designer Spanyol, orang terkaya di Spanyol)

Kebiasaan : Perhatian
(Karena) sejak kecil bekerja sebagai pengantar pakaian dari tukang jahit, dia tahu bahwa memperhatikan pelanggan itu penting.
0 09benhards 10 Orang Terkaya di Dunia dan Kebiasaan Suksesnya10. Bernard Arnault (Konglomerat Perancis, pemegang merk Louis VuittonDior, dan Fendi)

Kebiasaan: Sabar
“Dalam berbisnis kita harus belajar sabar. Yang paling penting adalah kita harus sabar menunggu sesuatu dan mendapatkannya tepat pada waktunya.”

Sumber : andriewongso.com

Kisah Ni Wayan Mertayani, Peraih Juara 1 Lomba Fotografi Internasional

Tak henti-hentinya aku merinding jika mendengar kisah hidup anak miskin. Dalam kemiskinannya itu, tersulut semangat yang luar biasa. Semangat untuk mengubah kehidupan nan papa. Sekadar mengubah nasib agar layak disebut manusia. Dan itu tergambar jelas oleh semangat Ni Wayan Mertayani, peraih Juara 1 Lomba Fotografi Internasional yang diselenggarakan oleh Yayasan Anne Frank di Negeri Belanda.
Wayan terlahir dari keluarga yang teramat miskin. Rumahnya tak layak disebut rumah. Sebuah gubug reot yang digambarkan dalam judul fotonya: “Ayam itu kalau panas kepanasan, hujan kehujanan. Sama seperti saya.Ya, fotonya memang menampilkan seekor ayam yang bertengger di dahan pohon karena rumahnya memang hanya di sana. Maka, tentu saja ayam akan kepanasan ketika terik dan kehujanan ketika bermusim air. Wayan tegar dalam kepapaan!
Dalam kepiluan atas kehidupannya yang teramat miskin, Wayan teramat sangat berkeinginan mengubah kehidupan keluarganya. Semangat itu kian berkobar usai ayahnya meninggal dunia meskipun ia masih teramat belia. Maka, Wayan pun rela berjualan sekadar jajanan ringan yang dijualnya di sekitar pantai Bali usai pulang sekolah. Ya, Wayan memang bersekolah dan duduk di bangku SMA.
Dirasa hasilnya belum mencukupi kebutuhan dasarnya, Wayan rela mengais sampah alias menjadi pemulung di seputaran pantai Bali. Usai pulang sekolah atau berjualan, Wayan tidak merasa malu memunguti sampah-sampah plastik yang bertebaran di sepanjang pantai. Bahkan, ejekan teman sekolahnya tak dihiraukannya sama sekali. Satu prinsipnya: “Saya tidak mencuri!”

Foto karya Wayan inilah yang menjadi Juara 1 Internasional.
Suatu ketika, Wayan berjumpa seorang turis. Secara iseng, Wayan meminjam kameranya. Dan digunakanlah kamera itu untuk mengambil beberapa foto. Begitu melihat indahnya hasil jepretan Wayan, turis itu menyarankan Wayan agar menjadi peserta Lomba Fotografi Internasional yang diselenggarakan oleh Yayasan Anne Frank, Belanda. Kebetulan, lomba fotografi itu mengambil tema Apakah Harapan Terbesarmu?”. Bermodal sekitar 15 foto, Wayan menjadi pesertanya. Juri dari World Press Photo menilai foto milik Wayan adalah foto terbaik dari ribuan foto yang dikirimkan 200 foto 200 fotografer kelas dunia. Foto Wayan ditetapkan sebagai menjadi Juara 1.

Dari lubuk hati terdalam, aku menangis. Ya, aku menangis usai menyaksikan kepolosan kisah Wayan yang disiarkan Metro TV dalam acara Kick Andy sore tadi. Begitu menyayat kisah hidupnya. Begitu memilukan kehidupan keluarganya. Begitu menyayat-nyayat rintihan kemiskinannya.

Sebuah gubug yang tak layak disebut gubug dihuni oleh tiga orang: ibu, Wayan, dan adiknya. Ketika cuaca panas, Wayan dan keluarganya merasakan kepanasan yang luar biasa. Dapat dimaklumi karena gubug itu teramat dekat dengan pantai. Ketika musim hujan tiba, rumahnya tak layak huni. Di sana-sini, air bocoran atap menetes dan memenuhi kaleng-kaleng yang disediakan sebagai penampungnya. Dan kondisi itu diperparah oleh kondisi ibunya yang sering sakit-sakitan. Wayan tak kuasa menahan derai air mata ketika berkisah itu, terlebih diriku yang menyaksikan acara itu. 

Sebuah ungkapan sempat menghentakkan hadirin dan juga diriku. Sebuah pertanyaan dilontarkan mas Andy, “Apa cita-cita Wayan?” 

Dengan lantang, Wayan menjawab, “Aku ingin jadi penulis dan wartawan. Meskipun aku miskin harta, tetapi aku kaya mimpi. Mimpilah yang akan menuntunku menuju cita-cita!” Dan ratusan hadirin yang memenuhi studio itu sontak meneteskan air mata, tak kuasa lagi menahan haru atas tekad kuat dari seorang putri bernama Wayan.

Oleh: Johan Wahyudi
Sumber:  Kompas.com

Kisah Sukses Carlos Slim Helú, Orang Terkaya di Dunia Versi majalah Fortune

Miliuner bidang telekomunikasi asal Meksiko, Carlos Slim Helú, memiliki kekayaan hampir 60 miliar dolar dan mengalahkan pendiri Microsoft, Bill Gates, sebagai orang terkaya di dunia versi majalah Fortune.

Kinerja yang kuat dari perusahaan milik Slim di bursa saham Meksiko pada bulan-bulan ini telah mendorong Gates ke urutan kedua, setelah tokoh terkemuka bidang perangkat lunak itu menduduki peringkat pertama orang terkaya sedunia selama sedikit-dikitnya satu dasawarsa.

“Berdasarkan perhitungan kami, Slim (67), pada akhir Juli sudah mengumpulkan kekayaan sebesar 59 milyar dolar dari perusahaan-perusahaannya yang go public,” ungkap Fortune dalam edisi terbaru yang beredar pekan ini.

“Jumlah ini membuat dia ada di atas pendiri Microsoft, Bill Gates, yang selama ini terus menerus di peringkat pertama dengan taksiran kekayaan bersih sedikit-dikitnya 58 milyar dolar.”

Situs keuangan Meksiko, Sentido Comun, bulan lalu melaporkan bahwa Slim telah menyalip Gates dan kekayaan pribadinya hampir 68 miliar dolar.

Slim terus memperluas bisnis Ponselnya maupun bisnis lain di seantero Amerika Latin, sedangkan Gates berkonsentrasi untuk Bill and Melinda Gates Foundation, organisasi nirlaba yang dia dirikan pada tahun 2000 dan bergerak di bidang kesehatan, pendidikan dan masalah buta huruf di seluruh dunia.

“Gates menjual saham Microsoft, satu-satunya sumber kekayaannya, untuk mendanai yayasannya, sedangkan kekayaan Slim terus bertambah besar secara mencengangkan. Kekayaan bersihnya tahun ini saja naik 12 miliar dolar,” tulis Fortune.

Perusahaan-perusahaan keluarga Slim setara lebih dari lima persen produk domestrik bruto Meksiko tahun lalu, dan sepertiga perusahaan yang terdaftar di bursa saham Meksiko adalah perusahaan-perusahaan di bawah kendalinya.

Fortune menjulukinya John D Rockefeller masa kini, merujuk industrialis AS yang meraih kekayaan sangat besar pada awal abad 20.

Perusahaan milik Slim meliputi perbankan, otomotif dan telekomunikasi. Teléfonos de México (Telmex) mengendalikan 92 persen saluran telefon di negara itu.

Dia lebih dikenal sebagai seorang yang cermat daripada seorang flamboyan.

Layanan nirkabel América Móvil miliknya, yang menguasai 70 persen pasar, awalnya adalah pabrik ban. Dia dikenal selalu mengenakan arloji plastik.

Ayahnya adalah seorang imigran asal Lebanon yang membuka toko di Mexico City pada 1902 dan selanjutnya membeli real estat komersial saat revolusi pada 1910.

Slim kuliah insinyur pada dasawarsa 60-an sebelum memulai karir sebagai pialang saham. Selanjutnya dia mulai mengambilalih berbagai perusahaan semasa krisis ekonomi di Amerika Latin pada dasawarsa 80-an.

“Kalau anda hidup berdasarkan pendapat-pendapat orang, sama saja anda mati. Saya tidak mau hidup sambil memikirkan bagaimana orang akan mengenang saya,” kata Slim pada awal tahun ini. Terdapat kritik bahwa Telmex sebenarnya memonopoli.

Dia mencemooh Gates dan para dermawan lain seperti maha guru bidang investasi, Warren Buffett, karena mendermakan banyak harta mereka.

“Kemiskinan tidak diatasi dengan pemberian sumbangan. Membangun usaha adalah lebih berguna bagi masyarakat, dibanding berkeliling seperti Sinterklas,” konon katanya.

Sumber : Gatra

=========================================

Orang Terkaya di Dunia Peroleh Website Gratis dari Indonesia

Orang terkaya peringkat kedua di dunia, Carlos Slim Helu, hartawan Meksiko di bidang telekomunikasi, telah memenangkan alamat web secara gratis atas namanya, Rabu lalu, yang telah dijual oleh orang Indonesia kepadanya seharga $55 juta. Agen pengamat hak cipta United Nations, WIPO yang menjadi wasit sengketa perebutan alamat website dari pihak Slim dan orang Indonesia, tersebut mengatakan bahwa situs www.carlosslimhelu.com telah teregister dengan tidak benar dan harus ditransfer ke pengusaha sesungguhnya.

Dokumen mengenai situs tersebut dipresentasikan oleh pengacara Slim, seperti yang telah disebutkan oleh WIPO, menunjukkan bahwa pemilik website sesungguhnya diidentifikasi bernama Ahmad Rusli dari Jakarta, Indonesia. Ahmad Rusli juga mengancam akan meletakkan link dalam website yang mengarah ke situs pornografi, kecuali pihaknya mendapatkan kompensasi uang sesuai permintaan.

Rusli, yang memiliki situs Rusli.Cyber.com tersebut, mengatakan kepada WIPO melalui email bahwa dirinya ingin melindungi alamat web tersebut untuk Slim dan ancaman tersebut digunakan untuk menarik perhatian Slim kepada permintaan uang Rusli. Di Meksiko sendiri, Slim memiliki trademark hanya Carlos Slim, diambil dari nama awal dan nama ayahnya, untuk mengembangkan operasi bisnisnya di Amerika Latin dan United States.

Sedangkan Helu merupakan nama ibunya dari bahasa Spanyol. Slim sendiri dikenal dengan pekerja philanthropic, sekaligus menjadi pemilik perusahaan telepon di Meksiko, Telefonos de Mexico dan dua perusahaan besar, termasuk konglomerat financial besar, Grupo Financiero Inbursa. Menurut majalah bisnis Forbes, Slim menempati peringkat kedua orang terkaya di dunia dengan harta senilai $68 miliar, di bawah Warren Buffett, ahli keuangan Amerika, dan di atas founder Microsoft, Bill Gates.

Sumber : beritanet.com

Menghitung Untung dari Daur Ulang Toples Plastik

Bulan Ramadan biasanya dimanfaatkan para umat Islam untuk banyak beribadah guna memburu pahala yang berlipat ganda. Pada bulan suci ini biasanya beberapa pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menuai panen. Mereka yang panen tidak hanya UMKM di bidang makanan dan minuman saja, melainkan juga pelaku UMKM yang memproduksi barang-barang keperluan ibadah.

Kondisi seperti ini dirasakan Rianti (47), warga Jl Hamid Rusdi Timur, Kota Malang, yang memproduksi tasbih dari bahan daur ulang toples plastik. Awalnya, menjadi seorang pengrajin tasbih tidak pernah ada dalam benak Rianti. Kemahirannya membuat tasbih berawal ketika dia harus membatu ibunya sebagai perajin tasbih.

Sewaktu kecil, Rianti selalu membantu ibunya membuat tasbih dari bahan yang sama. Kegiatan itu terus ia lalui hingga ia lulus SD sekitar 1975. Waktu itu, ibunya yang sudah tua harus berhenti bekerja, sehingga ia harus meneruskan pekerjaan ibunya itu.

Bahkan, dengan tekun Rianti membuat dan merangkai bulir-bulir tasbih itu. Namun, suatu ketika, tepatnya 1984, ia sempat menghentikan pekerjaannya sebagai pengrajin tasbih hingga selama lima tahun. Waktu itu ia ingin bekerja di luar rumah untuk mendapatkan penghasilan lebih. Karena itu, setelah berhenti dari pekerjaannya di luar rumah yaitu sebagai pembantu rumah tangga (PRT), akhirnya pada 1989 Rianti kembali menekuni pekerjaan lamanya sebagai pengrajin tasbih.

Ternyata tidak sulit bagi Rianti untuk kembali meneruskan usaha dari ’warisan’ orangtuanya itu. Dari tangan terampilnya, Rianti bisa membikin butiran tasbih yang berasal daur ulang toples palstik dan botol bekas rool on. Barang-barang yang terbuat dari plastik itu didapat Rianti dari toko barang bekas di sekitar rumahnya.

Prosesnya, toples plastik dicuci bersih kemudian dijemur hingga kering. Setelah kering, toples dimasukkan di wajan dan dipanasi dengan kompor hingga meleleh. Setelah toples meleleh, Rianti mulai mencampurkan pewarna minyak dan minyak goreng kemudian diaduk seperti mengaduk jenang atau dodol hingga rata.

Setelah adonannya seperti jenang barulah diangkat dan dicetak dengan pelepah pisang. Adonan itu dibiarkan hingga mengeras. ”Bahan adonan yang sudah mengeras itu kemudian dipanggang lagi sampai meleleh. “Untuk memanaskan yang kedua kali ini ia tanpa memakai wajan, tetapi langsung menggunakan kompor yang di atasnya diberi seng,” kata ibu empat orang putera ini.

Sewaktu bahan itu dilelehkan, Rianti mempersiapkan jeruji roda sepeda. Dengan jeruji ini, ia melilitkan bahan yang sudah leleh dan membuat butiran tasbih dengan tangan. “Untuk milihkan bahan kali ini, kami harus hati-hati. Kalau tidak hati-hati, bahan yang meleleh itu bisa jatuh ke kulit dan membekas,” kata Rianti sembari menunjukkan bekas luka bakarnya kepada Surya sewaktu membuat butiran tasbih.

Setelah butiran yang dicetak dengan jeruji keras dan kering, ia barulah melepasnya dengan cara dipanggang di kompor. Hanya saja, prosesnya kali ini cukup menghangatkannya saja agar butiran dapat diambil dari jeruji. Untuk membuat butiran tasbih ini Rianti tidak melakukannya setiap hari, tetapi seminggu sekali.

Setelah bahan dari butiran siap, Rianti merangkainya dengan menggunakan benang karung. Tasbih ukuran kecil, dia isi 33 butir, sedang ukuran besar dan panjang diisi 99 butir. Untuk membuat kesan indah pada tasbih rangkaiannya, Rianti menambahkan beberapa manik-manik di setiap butiran tasbih. Ini dilakukan untuk menghilangkan kesan monoton pada hasil kerajinannya.

Jasa Tetangga
Ternyata Rianti termasuk pengrajin yang peduli dengan tetangga. Saat ini ada tiga orang tetangganya yang ikut membantu merangkai butiran tasbih Rianti dengan upah Rp 1.100 per lusin tasbih. Begitu rangkaian tasbih yang dikerjakan tetangga selesai dan disetor, pekerjaan selanjutnya adalah membuat gombyok dari benang sepul. “Untuk gombyok ini biasanya saya membuat sendiri,” kata Rianti.

Setelah produksi tasbih sempurna, Rianti kemudian mengemasnya dengan satu pak berisi 12 unit tasbih (selusin). Sehari Rianti mampu memproduksi 10 pak tasbih.

Untuk pemasarannya, Rianti juga memanfaatkan jasa tetangga. Pelanggan tasbih Rianti tak hanya dari Malang, tetapi juga dari luar kota seperti Blitar, Surabaya, dan Probolinggo. Harganya relatif sangat murah. Tasbih ukuran kecil dijual Rp 8.000 setiap paknya, sedang ukuran besar Rp 15.000 per pak.

Memang harga jualnya bisa dibilang sangat murah, tetapi jika usaha ini ditekuni maka bisa juga menghasilkan untung yang lumayan yaitu Rp 1 juta setiap bulannya, dan pada bulan puasa bisa meningkat menjadi Rp 2 juta.

Sumber: surya.co.id

Previous