Event untuk Calon Arsitek Masa Depan!

Minggu pagi tanggal 13 Juni 2010, ratusan anak-anak beserta para orang tua memadati Taman Sari Kota Banda Aceh, lokasi kegiatan wisuda siswa/siswi PAUD dan TK Bayyinah Aceh. Seperti tahun sebelumnya, pada kegiatan wisuda tahun ini juga diselenggarakan perlombaan menyusun balok dengan tema “Aku Ingin Menjadi Arsitek”. Peserta lomba menyusun balok adalah tim yang terdiri atas anak dan orang tua atau walinya. Balok-balok yang digunakan dalam perlombaan ini sedikit berbeda dengan yang ada di sekolah-sekolah karena lebih komplek. Kegiatannya sangat menarik! Saya yang saat itu mewakili Mercy Corps (salah satu sponsor), menyempatkan diri berkeliling untuk mengamati anak-anak yang sedang sibuk membangun jembatan, perumahan, dan gedung bertingkat dari balok-balok yang di-supply oleh Bayyinah Business Centre, divisi bisnis Yayasan Bayyinah. Lomba menyusun balok merupakan salah satu metode belajar alternative yang sangat tepat untuk merangsang perkembangan saraf sensorik dan motorik anak. Perlombaan ini tidak saja mengajarkan tentang kerja sama tim namun juga mengajarkan kepada anak-anak tentang bagaimana membaca gambar kerja, mengikuti instruksi dan menempatkan objek secara tepat.

Konsep yang ditawarkan oleh pengurus PAUD percontohan di Aceh Besar ini sangat baik untuk diimplementasikan di PAUD maupun TK dengan harapan di tahun-tahun mendatang kegiatan ini terus berkembang dan diikuti oleh lebih banyak peserta. Saya membayangkan bahwa di masa mendatang karya seni anak-anak PAUD dan TK dapat divisualisasikan dalam bentuk tiga dimensi. Salah satu upaya untuk mewujudkan hal tersebut adalah adanya berbagai kompetisi antar sekolah yang dapat mendorong semangat guru dan anak untuk berkreasi. Walaupun terkesan sulit untuk direalisasikan, saya kira hal tersebut bukanlah impian yang terlalu muluk. Guru dapat memulainya dengan mentransformasi karya siswa/siswi yang sudah ada ke dalam bentuk tiga dimensi menggunakan bahan baku murah yang ada di pasaran. Sebagai contoh, siswa diajarkan untuk memvisualisasikan gambar kue, buku, kotak, mobil-mobilan ke dalam bentuk tiga dimensi, dsb.

Semoga saja di masa mendatang akan muncul lebih banyak lagi PAUD dan TK percontohan di Aceh yang diakui di tingkat nasional bahkan internasional. Siapa bilang gak mungkin!

Feel Free to Comment


Next Previous Home